Ilustrasi Blackberry
JAKARTA - Akhir tahun lalu Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI) akan merencanakan aksi lempar BlackBerry, terkait tidak adanya tindakan dari Research In Motion (RIM) untuk membangun data center di Indonesia. Tapi hingga kini belum terdengar gaung aksi protes tersebut, lalu apakabar aksi lempar BlackBerry?
Saat dihubungi okezone, Rabu (15/2/2012), Kamilov Sagala, ketua LPPMI mengatakan pihaknya masih fokus terhadap rencana aksi lempar BlackBerry tersebut. "Tahun ini kan pemerintah membuat peraturan tentang membangun server, jadi kalau tahun ini selesai kita akan lihat apa yang akan dilakukan oleh BlackBerry," ujar Kamilov.
Menurutnya pihak LPPMI akan melihat kondisi terakhir ketika peraturan pemerintah itu akhirnya diterbitkan. Maka jika peraturan itu tetap dilanggar (membangun server), Kamilov mengatakan, pihaknya tidak akan mentoleransi lagi yang artinya pihak RIM tidak menghormati regulasi yang ada.
"Permen itu kan lagi digodok, jadi kita akan tunggu itu diterbitkan. Jadi dengan adanya pemerintah membuat peraturan, semua diharapkan akan sesuai peraturan," kata Kamilov.
Kamvilov juga menolak bahwa aksi lempar BlackBerry tersebut dibatalkan, "Kita tidak cooling down, tanpa itu (aksi lempar BlackBerry) pasar BlackBerry juga sudah turun." tegasnya.
Dikatakan Kamilov, dirinya berharap peraturan pemerintah akan diterbitkan secepatnya di tahun ini. Bahkan menurutnya, LPPMI akan selalu mengawasi perjalanan dari pembuatan peraturan tersebut.
"Kalau nanti diperjalanannya ada lobi-lobi supaya peraturan tadi tidak jadi diterbitkan, berarti kita dibohongi. LPPMI punya mata dimana-mana, maka jika ada lobi-lobi ya kita harus menjalani tugas kita melayani masyarakat," jelas Kamilov.
Maka jika nanti peraturan pemerintah itu ditunda penerbitannya disebabkan oleh lobi-lobi pihak ketiga, LPPMI menyatakan tidak akan mentoleransinya.
"Persiapan semuanya sudah siap, tinggal aksi saja," pungkas Kamilov.
Saat dihubungi okezone, Rabu (15/2/2012), Kamilov Sagala, ketua LPPMI mengatakan pihaknya masih fokus terhadap rencana aksi lempar BlackBerry tersebut. "Tahun ini kan pemerintah membuat peraturan tentang membangun server, jadi kalau tahun ini selesai kita akan lihat apa yang akan dilakukan oleh BlackBerry," ujar Kamilov.
Menurutnya pihak LPPMI akan melihat kondisi terakhir ketika peraturan pemerintah itu akhirnya diterbitkan. Maka jika peraturan itu tetap dilanggar (membangun server), Kamilov mengatakan, pihaknya tidak akan mentoleransi lagi yang artinya pihak RIM tidak menghormati regulasi yang ada.
"Permen itu kan lagi digodok, jadi kita akan tunggu itu diterbitkan. Jadi dengan adanya pemerintah membuat peraturan, semua diharapkan akan sesuai peraturan," kata Kamilov.
Kamvilov juga menolak bahwa aksi lempar BlackBerry tersebut dibatalkan, "Kita tidak cooling down, tanpa itu (aksi lempar BlackBerry) pasar BlackBerry juga sudah turun." tegasnya.
Dikatakan Kamilov, dirinya berharap peraturan pemerintah akan diterbitkan secepatnya di tahun ini. Bahkan menurutnya, LPPMI akan selalu mengawasi perjalanan dari pembuatan peraturan tersebut.
"Kalau nanti diperjalanannya ada lobi-lobi supaya peraturan tadi tidak jadi diterbitkan, berarti kita dibohongi. LPPMI punya mata dimana-mana, maka jika ada lobi-lobi ya kita harus menjalani tugas kita melayani masyarakat," jelas Kamilov.
Maka jika nanti peraturan pemerintah itu ditunda penerbitannya disebabkan oleh lobi-lobi pihak ketiga, LPPMI menyatakan tidak akan mentoleransinya.
"Persiapan semuanya sudah siap, tinggal aksi saja," pungkas Kamilov.
0 komentar:
Posting Komentar